Postingan

PUBLIKASI JURNAL SINTA DAN NON SINTA LOA SEHARI

Call For Paper Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu : 1. Pendidikan Indonesia http://www.injoe.org/index.php/INJOE 2. Ilmu Al Qur'an dan hadits http://www.mushafjournal.com/index.php/mj 3. Ilmu Pendidikan dan kearifan Lokal https://jipkl.com/index.php/JIPKL/index 4. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora http://www.injoss.org/index.php/joss 5. Jurnal Pendidikan https://adisampublisher.org/index.php/adiba 6. Jurnal Kesehatan https://adisampublisher.org/index.php/aisha 7. Jurnal multidisiplin ilmu https://adisampublisher.org/index.php/edu 8. Jurnal Komunikasi https://adisampublisher.org/index.php/pkm 9. Jurnal Sosiologi Pendidikan http://sospendis.com Biaya publikasi Jurnal Non Sinta diatas,Fast review : 150.000,- 10. Tersedia Juga Jurnal Pendidikan Sinta 5 https://infor.seaninstitute.org/index.php/pendidikan 11. Sinta 3 dan DOAJ https://jurnal.unma.ac.id/index.php/CP 12. Sinta 4 dan DOAJ https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/ Fastrack Contact whatsapp https://wa.me/

Paradigma Tafsir Tarbawi

Gambar
  Paradigma  Tafsir Tarbawi Nama                    : M. Syahru Assabana Prodi                     : PAI-C NIM                       : 21086030044 Paradigma atau kerangka berpikir, disebut juga mainstream, adalah bagian dari sistem berpikir yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dengan paradigma diharapkan dapat tercipta sistem dan pola pikir yang lebih mendekati ke pola yang diharapkan atau diidealkan. selain itu paradigma juga dapat diartikan sebagai metodologi, pendekatan, atau bahkan secara spesifik dapat diartikan sebagai media dalam tafsir tarbawi. Tafsir tarbawi berasal dari dua kata, yang pertama yaitu tafsir, Tafsir menurut bahasa mengikuti wazan “ taf’il” yang artinya menjelaskan, menyingkap dan menerangkan makna-makna rasional. Kata kerjanya mengikuti wazan  “ dharaba – yadhribu ” dan Nashara – Yanshuru ”. Kata At-Tafsir mempunyai  arti menjelaskan dan menyingkap yang tertutup atau menyingkap kan maksud  suatu lafadz yang  musykil. sedangkan kata Tarbiyah b

Refleksi Merdeka Belajar bersama Kyai Faqih (Fakar Mubadalah)

Gambar
  Refleksi Merdeka Belajar bersama Kyai Faqih (Fakar Mubadalah)                 Nama                : Mohammad Syahru Assabana Prodi                : PAI-C NIM                 : 21086030044   Konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh bapak Nadiem Makarim (Mendikbud-Ristek) dengan tujuan agar peserta didik bahagia dalam menempuh pendidikan, bahagia yang dimaksud adalah kebebasan untuk mengakses ilmu. Sumber ilmu bukan sebatas pada ruang kelas, guru, tetapi bisa di luar kelas, di media online atau internet, perpustakaan, dan juga di lingkungan sekitar. Pendidik tidak lagi menjadi sumber utama dalam transformasi pengetahuan.  Konsep Merdeka belajar ini pula yang diimplementasikan oleh Dr.K.H Faqiudinn Abdul Qodir, M.A. (Kyai Faqih) dalam mengampu mata kuliah Tafsir dan hadis tarbawi pada program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon,    Tentang selayang pandang beliau, Kyai Faqih mengambil S1 double degree pada Fakultas Dakwah